Sekitar 80% kasus skoliosis menurut Scoliosis Research Society merupakan jenis idiopatik dimana kondisi ini tidak diketahui penyebab pastinya. Jenis Idiopatik sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok usia yaitu:
- Bayi usia 0-3 tahun.
- Anak usia 4-10 tahun.
- Remaja usia 11-18 tahun.
- Dewasa usia 18 keatas.
- Skoliosis Kongenital yaitu kelainan tulang yang muncul pada saat bayi lahir yang terjadi sejak masih berada dalam kandungan ibu karena terganggunya pertumbuhan tulang janin.
- Skoliosis Neurologis yaitu kelainan ketika otak mempengaruhi saraf dan otot di tulang belakang. Seperti penyakit lumpuh otak atau distrofi otot.
- Skoliosis degeneratif terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian tulang belakang secara perlahan, penderita penyakit atau gangguan yang berhubungan tulang belakang yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif seperti, osteoporosis, sklerosis multiple, parkinson, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat operasi.
Seseorang yang menderita skoliosis dapat mengalami gejala yang dapat dilihat dari adanya perubahan pada daerah pinggul, dada, ataupun bahu. Adapun gejala tersebut adalah:
- Salah satu pinggul yang tampak lebih menonjol.
- Salah satu bahu lebih tinggi dari bahu satunya.
- Panjang kaki tidak seimbang.
- Sakit punggung.
- Kepala tidak berada di tengah tepat di atas pelvis.
- Ketinggian tulang iga yang berbeda.
- Tubuh lebih condong ke satu sisi.
- Tulang belakang seperti terpelintir.
- Salah satu tulang belikat lebih menonjol.
- Kesulitan dalam bernafas.
Pemeriksaan Skoliosis
- Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul.
- X-ray dilakukan untuk melihat sudut lengkung tulang belakang atau sudut Cobb.
- CT scan dan MRI scan.
- Observasi, yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan X-ray setiap 6 bulan sekali untuk memantau perkembangan kelengkungan.
- Obat, hal ini dilakukan pada orang dewasa apabila ia merasakan nyeri. Seperti obat berupa analgesik yang terdiri dari obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) seperti ibuprofen.
- Penyangga, dilakukan untuk menghentikan lengkungan tulang belakang yang bertambah parah dan biasa diberikan kepada anak-anak dalam usia pertumbuhan.
- Operasi, hal ini dilakukan jika perawatan yang lainnya tidak berhasil.
Demikianlah artikel yang dapat kami sampaikan. Semoga
artikel ini bermanfaat. Dan kami beritahukan bahwa Informasi yang kami
sampaikan bukanlah pengganti nasihat medis. Ini hanyalah sekedar informasi
untuk anda mengenai Penyakit Skoliosis. Terima
kasih atas kunjungan anda dan sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar