Senin, 19 Juni 2017

Cara Mudah Untuk Tetap Menjaga Kesehatan Tulang

Cara Mudah Untuk Tetap Menjaga Kesehatan Tulang - Memiliki tulang sehat serta terjauh dari segala ancaman penyakit tulang itu merupakan menjadi idaman semua manusia apalagi bagi para orang yang sudah lanjut usia. Maka dari itu agar kita tidak mengalami kerusakan tulang, kita harus menjaga kesehatannya sejak kecil. Karena tulang dan otot lah yang bekerja sama untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
 


Banyak sekali kelainan tulang yang bisa menyerang tulang jika tidak jiga dengan baik, diantaranya seperti osteoporosis, flu tulang, patah tulang, pegal-pegal bahkan kanker tulang. Namun, kelainan tersebut bisa dicegah dengan melakukan cara yang tepat untuk menjaga kesehatan tulang. Berikut cara-cara yang bisa anda lakukan untuk memelihara kesehatan tulang anda.
  • Tidur di kasur yang nyaman.
Jika kita tidak tidur dengan kasur yang membuat kita tidak nyaman, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa pegal yang akan berujung pada nyeri tulang karena posisi tidur yang salah. 
  • Duduk dengan posisi yang benar
Jika posisi duduk anda salah, maka kemungkinan besar akan menyebabkan kelainan pada tulang serta dapat menimbulkan rasa pegal-pegal. Maka dari itu duduklah dengan posisi yang benar seperti, kaki harus menapak pada lantai, duduk dengan posisi tegak dan santai, hindari menegadahkan kepala pada saat duduk serta gunakan kursi yang memiliki sandaran penuh hingga kepala.
  • Sering berjalan atau menaiki tangga
Sebagian orang ada yang merasa malas jika melihat banyak tangga. Apalagi jika tangga itu berukuran kecil serta banyak. Padahal, hal itu dapat membantu anda untuk menjaga kesehatan tulang, terutama pada tulang kaki agar menjadi lebih kuat dan tidak mengalami kerusakan. Namun, jika anda sulit menemukan tangga, anda bisa berjalan-jalan setiap hari paling tidak 1-2 kilometer per hari.
  • Jangan terlalu lama berdiam diri
Jika kita terus-terusan berdiam diri dengan posisi yang sama, justru hal tersebut dapat mengganggu kesehatan tulang. Maka dari itu, lebih baik sesekali anda melakukan gerakan-gerakan ringan seperti berjalan di tempat, memutar tubuh atau hal lainnya yang akan membantu menjaga kesehatan tulang anda.
  • Selalu rutin melakukan olahraga
Olahraga merupakan suatu kunci sehat tubuh seseorang. Termasuk untuk kesehatan tulang. Karena pada dasarnya tulang membutuhkan gerakan yang dilakukan secara terus menerus secara rutin untuk menjaga kesehatannya.
  • Mengonsumsi makanan yang berkalsium tinggi
Selain melakukan berbagai aktivitas, anda juga harus memenuhi nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dengan baik. Kandungan yang baik tersebut berupa kalisum yang bisa kalian dapatkan dalam susu, keju, yoghurt, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, tahu, tempe, susu kedelai, crackers atau malkist maupun produk hasil olahan ikan.

Demikianlah artikel yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat serta dapat dijadikan referensi dalam upaya menjaga kesehatan tulang. Terima kasih atas kunjungan anda dan Salam Sehat!!!


Awas! TBC Tulang Belakang Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Awas! TBC Tulang Belakang Bisa Sebabkan Kelumpuhan | TBC atau Tuberkulosis (TB) tulang belakang atau dikenal dengan nama Pott adalah TBC yang terjadi diluar paru-paru yang menjangkit tulang belakang. Kondisi ini disebabkan oleh suatu penyakit yang disebabkan oleh  bakteri yaitu Mycobacterium tuberculosis. Dimana kondisi ini lebih sering terjadi pada tulang belakang area toraks atau dada belakang bagian bawah dan vertebrata lumbalis atau pinggang belakang atas.



Penyebaran bakteri tersebut akan menyebabkan matinya jaringan sendi dan memicu kerusakan pada tulang belakang. Dan jika kondisi ini menyerang bagian tubuh secara terus menerus maka dapat menyebabkan kesulitan bergerak pada penderitanya seperti terkena stroke. Jika bakteri sudah menyebar ke bagian dua vertebrata yang berdekatan, maka penderita bisa mengalami infeksi pada bantalan di antara dua vertebrata yang disebut dengan intervertebralis.

Penyebab TBC Tulang Belakang

Penyebab utama terjadinya kondisi ini disebabkan oleh adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis dari paru-paru ke tulang belakang hingga ke sendi yang berada di area tersebut, sehingga dapat menyebabkan matinya jaringan sendi serta memicu kerusakan pada tulang belakang.

Ada beberapa faktor risiko seseorang yang bisa menyebabkan terkenanya TBC Tulang Belakang, yaitu:
  • Tinggal di kawasan yang memiliki tingkat kasus TBC yang tinggi atau endemik.
  • Orang-orang yang tinggal di tempat kumuh dan padat.
  • Orang yang kekurangan nutrisi.
  • Orang yang terinfeksi HIV sehingga sistem kekebalannya rendah.
  • Orang yang sudah lanjut usia.
  • Pecandu minuman beralkohol dan obat-obat terlarang (narkoba).
  • Pengidap kanker, penyakit ginjal, dan diabetes, dimana mereka semua sistem kekebalan tubuhnya rendah.
Gejala TBC Tulang Belakang
  • Sakit punggung.
  • Demam.
  • Tubuh berkeringat di malam hari.
  • Tubuh menjadi bungkuk.
  • Pegal-pegal.
  • Kehilanga berat badan.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Pembengkakan pada tulang punggung.
  • Memiliki posisi tubuh yang tegak dan kaku.
  • Terdapat benjolan pada pangkal paha seperti hernia.
  • Mengalami kelainan saraf.
  • Tubuh terasa bengkak.
  • Kejang otot pada malam hari.
  • Batuk berdahak.
  • Sesak nafas. 
Pemeriksaan TBC ulang Belakang

Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan susunan tulang belakang, pemeriksaan ada tidaknya benjolan, pemeriksaan detail fungsi saraf, dan pemeriksaan kulit. Yang nantinya pemeriksaan tersebut akan dibawa ke laboratorium, dan akan menjalani pemeriksaan seperti:
  1. Tes sedimentasi sel darah merah.
  2. Tes kulit mantoux.
  3. MRI dan CT scan.
  4. X-ray tulang belakang dan dada (CXR).
  5. Biopsi pada tulang.
Pencegahan TBC Tulang Belakang
  • Melakukan vaksinasi Bacillus Calmette-Guerrin atau BCG.
  • Gunakan masker ketika berada di tempat umum.
  • Jagalah kebersihan tangan dari kuman.
  • Memiliki rumah yang mempunyai ventilasi baik.
  • Untuk yang bukan penderita TBC, gunakan masker jika akan berinteraksi dengan penderita TBC.

Demikianlah artikel yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat. Dan kami beritahukan bahwa Informasi yang kami sampaikan bukanlah pengganti nasihat medis. Ini hanyalah sekedar informasi untuk anda Mengenai TBC Tulang Belakang. Terima kasih atas kunjungan anda dan sampai jumpa.

Tubuh Anda Bengkok? Mungkin Itu Gejala Skoliosis

Tubuh Anda Bengkok? Mungkin Itu Gejala Skoliosis-Skoliosis merupakan suatu kondisi kelainan tulang dimana tulang belakang melengkung ke samping secara tidak normal. Sedangkan bentuk normal tulang belakang adalah berbentuk kurva dari bahu ke bawah, terlihat lurus dari belakang dan terlihat sedikit melengkung jika dilihat dari samping. Sedangkan pada penderita skoliosis jika dilihat dari belakang, tulang belakang melengkung ke samping dan membentuk seperti huruf S atau C. Dimana kondisi ini sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas mereka dengan usia 10-15 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan.


Sekitar 80% kasus skoliosis menurut Scoliosis Research Society merupakan jenis idiopatik dimana kondisi ini tidak diketahui penyebab pastinya. Jenis Idiopatik sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok usia yaitu:
  • Bayi usia 0-3 tahun.
  • Anak usia 4-10 tahun.
  • Remaja usia 11-18 tahun.
  • Dewasa usia 18 keatas.
Namun, ada beberapa jenis skoliosis yang penyebab terjadinya dapat diidentifikasi, yaitu:
  • Skoliosis Kongenital yaitu kelainan tulang yang muncul pada saat bayi lahir yang terjadi sejak masih berada dalam kandungan ibu karena terganggunya pertumbuhan tulang janin.
  • Skoliosis Neurologis yaitu kelainan ketika otak mempengaruhi saraf dan otot di tulang belakang. Seperti penyakit lumpuh otak atau distrofi otot.
  • Skoliosis degeneratif terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian tulang belakang secara perlahan, penderita penyakit atau gangguan yang berhubungan tulang belakang  yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif seperti, osteoporosis, sklerosis multiple, parkinson, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat operasi.
Gejala Skoliosis

Seseorang yang menderita skoliosis dapat mengalami gejala yang dapat dilihat dari adanya perubahan pada daerah pinggul, dada, ataupun bahu. Adapun gejala tersebut adalah:
  • Salah satu pinggul yang tampak lebih menonjol.
  • Salah satu bahu lebih tinggi dari bahu satunya.
  • Panjang kaki tidak seimbang.
  • Sakit punggung.
  • Kepala tidak berada di tengah tepat di atas pelvis.
  • Ketinggian tulang iga yang berbeda.
  • Tubuh lebih condong ke satu sisi.
  • Tulang belakang seperti terpelintir.
  • Salah satu tulang belikat lebih menonjol.
  • Kesulitan dalam bernafas.
Selain gejal-gejala diatas, skoliosis juga dapat mempengaruhi sistem saraf jika ujung saraf tertekan oleh salah satu lebih tulang belakang yang melengkung yang dapat menyebabkan kaki terasa kebas atau lemah serta tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar.

Pemeriksaan Skoliosis
  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul.
  • X-ray dilakukan untuk melihat sudut lengkung tulang belakang atau sudut Cobb.
  • CT scan dan MRI scan.
Pengobatan serta Perawatan Skoliosis
  • Observasi, yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan X-ray setiap 6 bulan sekali untuk memantau perkembangan kelengkungan.
  • Obat, hal ini dilakukan pada orang dewasa apabila ia merasakan nyeri. Seperti obat berupa analgesik yang terdiri dari obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) seperti ibuprofen.
  • Penyangga, dilakukan untuk menghentikan lengkungan tulang belakang yang bertambah parah dan biasa diberikan kepada anak-anak dalam usia pertumbuhan.
  • Operasi, hal ini dilakukan jika perawatan yang lainnya tidak berhasil.
Demikianlah artikel yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat. Dan kami beritahukan bahwa Informasi yang kami sampaikan bukanlah pengganti nasihat medis. Ini hanyalah sekedar informasi untuk anda mengenai Penyakit Skoliosis. Terima kasih atas kunjungan anda dan sampai jumpa.