Senin, 19 Juni 2017

Tubuh Anda Bengkok? Mungkin Itu Gejala Skoliosis

Tubuh Anda Bengkok? Mungkin Itu Gejala Skoliosis-Skoliosis merupakan suatu kondisi kelainan tulang dimana tulang belakang melengkung ke samping secara tidak normal. Sedangkan bentuk normal tulang belakang adalah berbentuk kurva dari bahu ke bawah, terlihat lurus dari belakang dan terlihat sedikit melengkung jika dilihat dari samping. Sedangkan pada penderita skoliosis jika dilihat dari belakang, tulang belakang melengkung ke samping dan membentuk seperti huruf S atau C. Dimana kondisi ini sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas mereka dengan usia 10-15 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan.


Sekitar 80% kasus skoliosis menurut Scoliosis Research Society merupakan jenis idiopatik dimana kondisi ini tidak diketahui penyebab pastinya. Jenis Idiopatik sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok usia yaitu:
  • Bayi usia 0-3 tahun.
  • Anak usia 4-10 tahun.
  • Remaja usia 11-18 tahun.
  • Dewasa usia 18 keatas.
Namun, ada beberapa jenis skoliosis yang penyebab terjadinya dapat diidentifikasi, yaitu:
  • Skoliosis Kongenital yaitu kelainan tulang yang muncul pada saat bayi lahir yang terjadi sejak masih berada dalam kandungan ibu karena terganggunya pertumbuhan tulang janin.
  • Skoliosis Neurologis yaitu kelainan ketika otak mempengaruhi saraf dan otot di tulang belakang. Seperti penyakit lumpuh otak atau distrofi otot.
  • Skoliosis degeneratif terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian tulang belakang secara perlahan, penderita penyakit atau gangguan yang berhubungan tulang belakang  yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif seperti, osteoporosis, sklerosis multiple, parkinson, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat operasi.
Gejala Skoliosis

Seseorang yang menderita skoliosis dapat mengalami gejala yang dapat dilihat dari adanya perubahan pada daerah pinggul, dada, ataupun bahu. Adapun gejala tersebut adalah:
  • Salah satu pinggul yang tampak lebih menonjol.
  • Salah satu bahu lebih tinggi dari bahu satunya.
  • Panjang kaki tidak seimbang.
  • Sakit punggung.
  • Kepala tidak berada di tengah tepat di atas pelvis.
  • Ketinggian tulang iga yang berbeda.
  • Tubuh lebih condong ke satu sisi.
  • Tulang belakang seperti terpelintir.
  • Salah satu tulang belikat lebih menonjol.
  • Kesulitan dalam bernafas.
Selain gejal-gejala diatas, skoliosis juga dapat mempengaruhi sistem saraf jika ujung saraf tertekan oleh salah satu lebih tulang belakang yang melengkung yang dapat menyebabkan kaki terasa kebas atau lemah serta tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar.

Pemeriksaan Skoliosis
  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini bisa dilakukan pada bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul.
  • X-ray dilakukan untuk melihat sudut lengkung tulang belakang atau sudut Cobb.
  • CT scan dan MRI scan.
Pengobatan serta Perawatan Skoliosis
  • Observasi, yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan X-ray setiap 6 bulan sekali untuk memantau perkembangan kelengkungan.
  • Obat, hal ini dilakukan pada orang dewasa apabila ia merasakan nyeri. Seperti obat berupa analgesik yang terdiri dari obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) seperti ibuprofen.
  • Penyangga, dilakukan untuk menghentikan lengkungan tulang belakang yang bertambah parah dan biasa diberikan kepada anak-anak dalam usia pertumbuhan.
  • Operasi, hal ini dilakukan jika perawatan yang lainnya tidak berhasil.
Demikianlah artikel yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat. Dan kami beritahukan bahwa Informasi yang kami sampaikan bukanlah pengganti nasihat medis. Ini hanyalah sekedar informasi untuk anda mengenai Penyakit Skoliosis. Terima kasih atas kunjungan anda dan sampai jumpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar